Salah Bukan Berarti Menyerahh
Aku bukan tipe penyabar. Apalagi keadaan darurat dan situasi agak menakutkan. Di pinggir jalan tol, di sela pepohonan, kusendirisn. "Ukh", gerutuku, sembari menarik nafas panjang dan berkali mengucap basmalah. Sudah jelas larangan pemerintah dilarang keras menaikan atau menurunkan penumpang. Bus yang biasa kunaiki tak kunjung kelihatan. Beruntung ada bus, entah bus apa yang jelas bus berhenti dan mengajdkku naik. " Ke mana Bu?" tanya kondektur "Sadang, " jawabku Kondektur terus mengajakku. Aku pun walau ragu, naiklah ke dalam bus. Karena sepintas tadi, kulihat di kaca depan bus, ini bukan bus yang biasa kunaiki. Entahlah mungkin Bekasi. "Yang penting sampai Pak, tolong turunkan saya ke luar tol Sadang, " pintaku pada kondektur. "Baik, Bu," jawabnya. Sepanjang perjalanan dadaku terus berdegup keras. Bagaimana jika bus tidak keluar tol sadang. Sudah ongkos mahal, 100 persen naik dari biasanya. Ya, karena memang ini salah bu...