Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Pembelajaran dari Kedatangan Seekor Kucing Sakit

Gambar
  Teringat saat tugas belajar di Surabaya dulu. Saya memarahi Bapak, gegara Bapak membuang kucing yang sedang hamil. Menangis saya tumpahkan  lewat telepon. Sementara, teman kost sekamar, Bu Jar  hanya tertawa. "Hanya kucing Bu Min," ledeknya. Saya hanya menimpal alakadarnya. Ya, memang hanya seekor kucing.  Seperti yang sedang saya alami sekarang, kurang lebih sebulan, kedatangan seekor kucing sakit. Entah dari mana, boleh jadi ada yang membuangnya. Sering saya menerima kedatangan kucing kecil yang dibuang hingga kucing itu pergi lagi. Sementara saya beri makan sementara itu pula kucing tak ada entah kemana.  Saat ini saya memelihara sekaligus tanggungan memberi makan kucing antara tujuh sampai 10 ekor kucing, pernah sampai 12 kucing. Naah, terakhir justru kedatangan kucing sakit itu.  Warnanya coklat keabuan, sebut saja Si Coklat. Badannya kurus, matanya beraair, bulunya sudah pasa rontok, belum lagi korengan, ditambah dengan ekornya borok berair.  Datangnya Si Coklat bersa

REKAMAN CCTV

Gambar
Kamis, 18 April 2024, pukul 18.35, saya menerima telepon dari Pak Fanny. Ia mengatakan bahwa ada dua orang siswa terekam CCTV di salah satu objek wisata dekat sekolah melakukan perbuatan A-susila. Masyarakat seolah sudah ramai membicarakan  hal tersebut. Pak Fanny sendiri mengungkapkan ketidakpercayaannya, boleh jadi itu hanya hoax belaka.  Saya terima laporan Pak Fanny. Ada rasa kaget, tetapi juga perlu dikaji ulang kalau-kalau perbuatan itu  tidak benar adanya. Saat itu juga saya  putuskan ke Pak Fanny untuk menindaklanjuti masalah. Untuk sementara seperti yang Pak Fanny katakan, sudah berbicara dengan Pak Agus bendahara sekolah. Pak Agus akan menggubungi langsung kepala desa tempat atau lokasi wisata itu berada, sekaligus menanyakan rekaman CCTV untuk membuktikan berita negatif tersebut.  Usai berbicara panjang lebar di telepon dengan Pak Fanny, saya pun menelpon Pak Agus. Pak Agus mengonfirmasi besok dengan Pak Deni selaku  humas, siap nenghibungi Kades tempat wisata itu. Saya sepa

TRADISI MUDIK IDUL FITRI

Gambar
Bahagia itu nampak terpancar pada wajah anggota keluarga   tatkala perjalanan mudik lebaran.  Suasana demikian merupakan hal wajar sebab apa yang diharapkan dan  telah dipersiapkan selama kurang lebih setahun lamanya baru saja teralami. Seperti yang siang ini saya alami sepulang Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 10 April 2024, kami melakukan perjalanan mudik menuju Purwakarta. Tujuan utama mudik  selain berlebaran dengan orang tua (ibu) dan saudara, juga  menjemput Ibu untuk dilanjut perjalanan mudik ke Garut (kampung halaman suami). Kami sekeluarga termasuk cucu pertama yang  berusia belum sampai tiga tahun turut serta dalam perjalanan mudik ini.  Sebagaimana Bapak ajarkan dulu ketika masih ada, Beliau selalu menanamkan bahwa bawalah anak-anak mudik ke desa selagi ada waktu. Dan memang usahakan minimal satu tahun sekali mudik ke desa. Kenalkan anak-anak pada saudara dan situasi desa agar kelak mereka tidak melupakan saudara dan kampung halamannya.  Renc

POLA HIDUP DAN BERBAGI

Masih terngiang dalam ingatan ini ketika Bapak masih ada  selalu mengingatkan pada saya, adik, dan kakak bahwa berumah tangga yang baik itu memiliki prinsip dan target, yakni membangun pola hidup sederhana, dapat menyisihkan anggaran rumah tangga atau menabung, dan bisa berbagi. Sungguh, merupakan target dan prinsip berumah tangga  yang sesuai tuntutan agama dan karakter kepribadian bangsa.  Adalah banyak penomena yang terjadi saat ini, ketika pengeluaran rumah tangga lebih besar dari pada pemasukan. Peribahasa besar pasak daripada tiang. Artinya, pendapatan yang diperoleh dari penghasilan pekerjaan lebih kecil dari belanja rumah tangga. Pada akhirnya keuangan rumah tangga devisit secara terus menerus. Hal tersebut terjadi karena pola hidup mewah atau pola hedonisme.  Pola hidup tidak sederhana atau sebut saja gaya hidup mewah yang penulis amati di antaranya penggunaan kartu kredit yang tidak berimbang. Penggunaan kartu kredit terjadi   yang penting terpenuhi terlebih dahulu kebutuhan