Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

YANG DI DALAM SEPATU

 Pentigraf YANG DI DALAM SEPATU Oleh N. Mimin Rukmini Di pagi buta, Yandi seperti biasa sudah merengek  ingin segera mandi. Mamah mana yang tak kesal dengan ulah anak yang dianggap sulung dan memang sulung selalu merengek hampir tiap hari ingin pergi lebih pagi ke sekolah. Bagus memang, tetapi kuterlalu tidak sabar dengan sikap baik Yandi Si Sulung. Sementara kuharus pula menyiapkan sarapan buat suamiku, serta memandikan adik Yandi untuk selanjutnya dititip di Neneknya agar aku juga bisa pergi ke sekolah lebih pagi.  Yandi sementara sedang mengenakan kaos kaki. Sembari menyuapi Adik Yandi, kukatakan pada Yandi bahwa sepatu Yandi masih di luar di depan pintu. Kutegaskan pula pada Yandi  bahwa seharusnya Yandi menyimpan sepatu di dalam rumah, jangan ditinggal begitu saja di depan pintu.  Kuterus mengomel pada Yandi. Karena kuterus ngomel akhirnya Yandi pun sama menjawab omelanku. Walaupun sama-sama sambil ngomel Aku dan Yandi, tetapi Yandi tetap pamitan mencium tanganku. Yandi mengucapka

RINDU KOMUNITAS

 RINDU KOMUNITAS Oleh N. Mimin Rukmini rindu komunitas adalah rindu karya pada Rumah Virus Literasi rindu komunitas adalah rindu membaca karya petinggi pegiat literasi rindu komunitas adalah sesal tiada berguna jika rob karya tak kubaca rindu komunitas adalah rindu terus berpadu pada ilmu sepenuh peluh rindu komunitaa terus menembus mentari terobos asa sela bebatuan rindu komunitas adalah deru tiada berakhir jika karya tiada digelar rindu komunitas uji nyali menguji diri uji karya coba talenta rindu komunitas adalah rindu menulis maknai hidup lebih hidup rindu komunitas rindu pemalaikat ilmu pengikat cinta lewat pena rindu komunitas  rindu rumah virus literasi menuju rida  Maha Abadi Bandung Barat, 9 Juni 2024 Terinspirasi dari tentang Puisi Rindu dan judul Puisi "Mengapa Aku Rindu  Kau?" Karya Abah Khoiri

Lebih Tersedot dalam Lubang Masalah

Gambar
             Foto dokumen Prof. Khoiri Lebih Tersedot dalam Lubang Masalah Oleh N. Mimin Rukmini Luar biasa tulisan Prof Khoiri di Grup RVL, Minggu 2 Juni 2024. Isi tulisan mengungkapkan tentang kebanjiran ide versus paceklik ide. Orang yang kebanjiran ide biasanya adalah penulis yang berpengalaman. Penulis berpengalaman dalam satu waktu boleh jadi paceklik ide. Penulis paceklik ide kadang terjadi akibat dari tersedot dalam lubang masalah. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan  hingga tak mampu lagi melahirkan karya.  Apa yang saya alami sebagai penulis pemula, dalam satu waktu boleh jadi kebanjiran ide, tetapi belum mampu menyalurkan banjirnta ide tersebut. Kemana akan dialirkan, dan di mana disimpannya ide. Pada akhirnya, ide banjir mau menulis ide ini, mau menulis ide itu, Ide-ide kembali mereda. Kering tanpa sisa meresap ke dalam tanah.  Mengapa paceklik ide?  Saya sering paceklik ide, pertama karena terperosok pada lubang masalah. Biasanya saya terus memikirkan masalah, tidak dan belu

TERTIDUR PULAS

Gambar
  TERTIDUR PULAS Pentigraf oleh N. Mimin Rukmini Dengan cepat kuangkat telepon, ternyata betul dari suamiku. Hari ini kami akan pulang nengok Mamah di Purwakarta. Sesuai janji tadi pagi, agar suami tidak terlalu cape, kami bertemu di rumah  makan di belokan setelah ke luar tol. Kudiantar Fahmi anak bungsuku naik motor menuju lokasi.  Kurang lebih setengah jam perjalanan, kusampai di rumah makan itu. Kami makan sejenak, sayang hanya berdua. Fahmi  langsung balik tak mau diajak makan.  Usai makan kami lanjutkan perjalanan. Tidak biasanya, di jalan tol suamiku selalu pelan mengendarai mobil. Dalam hati ada rasa kesal, mengapa suamiku selalu membuntuti truk-truk besar di jalur kiri tidak mengambil jalur kanan. Padahal kusudah tak sabar ingin bertemu Mamah yang biasanya sudah menunggu ingin makan malam bareng.  Pada akhirnya mobil berhenti dulu di rest area. Suamiku betul-betul kelelahan. Katanya mau tidur dahulu. Kuhanya mengiakan. Dalam hati kasihan juga betapa capenya ia, setelah seharia