YANG DI DALAM SEPATU
Pentigraf YANG DI DALAM SEPATU Oleh N. Mimin Rukmini Di pagi buta, Yandi seperti biasa sudah merengek ingin segera mandi. Mamah mana yang tak kesal dengan ulah anak yang dianggap sulung dan memang sulung selalu merengek hampir tiap hari ingin pergi lebih pagi ke sekolah. Bagus memang, tetapi kuterlalu tidak sabar dengan sikap baik Yandi Si Sulung. Sementara kuharus pula menyiapkan sarapan buat suamiku, serta memandikan adik Yandi untuk selanjutnya dititip di Neneknya agar aku juga bisa pergi ke sekolah lebih pagi. Yandi sementara sedang mengenakan kaos kaki. Sembari menyuapi Adik Yandi, kukatakan pada Yandi bahwa sepatu Yandi masih di luar di depan pintu. Kutegaskan pula pada Yandi bahwa seharusnya Yandi menyimpan sepatu di dalam rumah, jangan ditinggal begitu saja di depan pintu. Kuterus mengomel pada Yandi. Karena kuterus ngomel akhirnya Yandi pun sama menjawab omelanku. Walaupun sama-sama sambil ngomel Aku dan Yandi, tetapi Yandi tetap pamitan mencium tanganku. Yandi mengucapka