KRITIK MEMBANGUN TUMBUHKAN SINERGITAS KINERJA


KRITIK MEMBANGUN  TUMBUHKAN SINERGITAS KINERJA

Bukan tidak mungkin dalam rapat kelulusan atau rapat kenaikan kelas terjadi perdebatan yang sengit antarsesama guru. Atau jauh sebelum kegiatan Penilaian Akhir Semester (PSAS) diskusi kecil sering terjadi baik membincangkan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap siswa.  Yang paling dominan biasanya lebih ke arah kehadiran dan sikap siswa tersebut. 

Seperti halnya beberapa waktu yang lalu dalam grup whatsapp sekolah ada salah seorang guru (Pak Fanny) memberi informasi mengenai kehadiran seorang siswa yang jarang hadir karena sakit. Pak Fanny menerima orang tua siswa yang memberitahukan bahwa anaknya sudah lama tak dapat sekolah karena sakit. Pak Fanny dalam pemberitahuannya di grup WA memberi info sekaligus memaparkan pendapatnya. 

Ungkapan sekaligus analisis Pak Fanny yang semula ditujukan pada wali kelas, pada akhirnya selain mendapat tanggaian dari Pak Asep selaku wali kelas siswa bersangkutan juga mendapat tanggapan dari  beberapa rekan guru lain. Tanggapan  yang sifatnya positif atau boleh jadi usulan lebih ke arah kritik membangun. 

Dengan terjadinya diskusi kecil saya merasa bersyukur. Saya menganggap bahwa ini adalah terobosan gerakan perubahan sebagai bagian dari transformasi pendidikan. Relevan pula dengan tema pendidikan tahun ini  "Bergerak bersama lanjutkan Merdeka Belajar* Saya apresiasi diskusi kecil Bapak/Ibu Guru Hebat tersebut. Isi apresiasi  dari diskusi adalah sebagai berikut.

"Saeee! Mangga! Htr nuhun sumbang saranna! Pami aya masalah kantenan hubungana dg sakit dan kehadiran, enggal tindak lanjutti! Walas gdh catatan masalah di kls. 

Siap2 oge kanggo catatan kelulusan serta kenaikkan nanti. Intina wali kelas termasuk guru mapel gdh catatan kehadiran dan masalah anak. 

Htr nuhun🙏"

Apresiasi di atas bermakna "Bagus! Ya, terimakasih atas sumbang sarannya. Jika ada masalah apalagi dalam hubungannya dengan sakit dan kehadiran silakan cepat tindak lanjuti! Walas memiliki catatan masalah kelas! Bersiap juga untuk catatan kelulusan serta kenaikan kelas nanti. Intinya wali kelas dan guru mapel memiliki catatan kehadiran dan masalah anak. Terimakasih!"

Inti apresiasi yang saya sampaikan adalah menguatkan  dan memotivasi rekan guru atas situasi yang terjadi di komunitas satuan Pendidikan. Saya juga mengingatkan bahwa menjelang rapat kelulusan kelas 9 serta Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) guru sejatinya memiliki catatan khusus masalah siswa dan catatan kehadiran, baik guru mapel maupun wali kelas. 

Dengan adanya info atau masalah  berikut masukan dari guru-guru dalam tatanan kinerja satuan pendidikan, setidaknya menumbuhkan sinergitas antarelemen warga sekolah, yakni kepala sekolah, para wakil kepala Wali kelas, guru mapel, tata usaha, bahkan  terhubung pula dengan komite, dan masyarakat. Sinergitas terjadi tentunya dalam tatanan atau lingkup kinerja. Keterbukaan, kebersamaan, dan kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah akan lebih cepat selesai dan teratasi.

Melalui keterbukaan antarguru, dan kerja sama dengan penuh kekeluargaan, satu sama lain akan berdampak pada langkah nyata dari tindakan yang diambil. Guru yang satu tak segan-segan mengemukakan permasalahan, lalu guru lain memberi usul dan saran. Sementara guru yang sedang mengalami permasalahan terbuka menerima usul dan saran,  hasil dari diskusi secara mufakat, di sinilah makna sesungguhnya dari terjadinya sinergitas dalam kinerja.

Langkah selanjutnya setelah diskusi dan mencapai kata mufakat, guru atau wali kelas jika perlu didampingi wakasek Kesiswaan atau Humas, misalnya, melaksanakan hasil dari musyawarah tadi. 

Seperti yang terjadi hari ini, Senin 13 Mei 2024. Orang tua Fikal (siswa sakit) yang dikabarkan datang hari kemarin sebagaimana paparan di atas, datang kembali di sekolah. Pak Indra Wakasek Bidang Kesiswaan sedang berbincang dengan orang tua tersebut. Saya pun sebelum menemui orang tua tersebut, bertanya terlebih dahulu kepada rekan guru dan humas. Baru setelah paham, saya menemui dan menghadapi orang tua Fikal dengan segala trik yang telah disepakati dan diputuskan bersama. Orang tua memahami apa yang dikemukakan pihak sekolah. 

Siang hari setelah pelaksanaan pengawasan PSAS kelas 9, Pak indra dan Pak Humas ( Pak Deni) melakukan kunjungan ke rumah Fikal, sekaligus mewakili wali kelas Pak Asep yang sedang berhalangan. Dengan membawa bantuan alakadarnya dari sekolah, mereka berdua menyampaikan semangat  pada Fikal dan orang tuanya untuk fokus pada penyembuhan  dari sakit yang sedang dialami Fikal. 

Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan, tak ada gading yang tak retak. Namun, jika kinerja baik dilaksanakan secara kompak, dipastikan hasil kinerja yang bersinergitas akan berdampak lebih optimal. Bisa!


Bandung Barat, 13 Mei 2024

Catatan harian kepala sekolah

Komentar

  1. Kebijakan yang berpihak pada kebaikan masa depan siswa.
    Semangat Ibu Kepala Sekolah.....
    Sehat dan sukses selalu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BAPAK TANAMKAN

KOORDINASI MEMBANGUN SINERGITAS YANG TUNTAS