TMBB VII 2025, ANTARA TANTANGAN, PELUANG DAN HARAPAN

 TMBB VII 2025, ANTARA TANTANGAN, PELUANG DAN HARAPAN

Oleh N. Mimin Rukmini


Luar biasa kesungguhan peserta Bimtek Sosialisasi Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) VII 2025 di Hotel Sukajadi, 10 - 12 September 2025. Seratus tiga puluh peserta termasuk fasilitator TMBB antusias mengikuti kegiatan dari acara pembukaan sampai penutupan.


Antusiasme peserta beralasan sekali karena Bimtek sosialisasi TMBB VII adalah pondasi utama dan gerbang pembuka sebagai awal memulai kegiatan. Walaupun sekolah boleh jadi telah dan selalu melaksanakan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), tetapi TMBB merupakan bagian dari GLS itu terkondisikan oleh ruang dan waktu. 


Sebagaimana telah disebutkan di atas TMBB merupakan bagian dari pelaksanaan GLS dengan pokok utama kegiatan pembiasaan membaca. Kebiasaan membaca yang ditantang langsung oleh pejabat tingkat kabupaten Bandung Barat. Misalnya, peserta tantangan dituntut untuk membaca minimal tiga buku dalam sebulan. Peserta yang dinyatakan lolos tantangan jika tuntas menyelesaikan membaca tuga buku tersebut. Tantangan bukan hanya satu bulan, tetapi minimal yang sudah dilaksanakan di Bandung Barat minimal tiga bulan. Jika dalam tempo satu bulan dituntut minimal membaca tuntas  tiga buku, maka pada waktu tiga bulan berturut-turut  tidak boleh kurang, minimal peserta atau siswa telah membaca 9 buku. Artinya, jika di  satu sekolah rata-rata 20 peserta mengikuti TMBB, maka khusus satuan Pendidikan tingkat SMP di KBB kurang lebih 200 sekolah dikali 20 siswa/peserta, sebanyak 4000 siswa mengikuti tantangan. Empat ribu siswa kali minimal 9 buku selama tiga bulan, berarti sudah 36000 ribu buku yang terbaca. Sebuah terobosan besar dalam tuntutan pembisaan membaca. 


Selanjutnya, materi sosialisasi bimtek yang disajikan berupa landasan berpijak serta panduan dari apa yang akan dilaksanakan. Membaca sebagai dasar literasi siswa untuk mengukur kompetensi literasi dasar lainnya mewarnai kegiatan TMBB ini. 


Untuk meraih dan menumbuhkan kebiasaan membaca, selain TMBB di satuan pendidikan dilaksanakan pula kegiatan Tantangan Membaca Kepala Sekola (TMKS). TMKS dilaksanakan bergantung pada kebijakan sekolah. Ada sekolah yang sudah melakukan secara rutin sepanjang tahun, ada pula TMKS yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan TMBB. 


Seperti pada TMBB VII tahun 2025 ini, pelaksanaan TMBB telah memasuki periode tahun ketujuh. TMBB VII  dilaksanakan selama tuga bulan, mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2025. Dalam setiap tahun pola proses pelaksanaan sampai evaluasi selalu direfleksi dan dievaluasi. Di bawah naungan Disdik KBB, para Fasilitator GLS/TMBB yang telah ditugaskan langsung oleh Kadisdik terus merevisi, mengevaluasi, dan melakukan inovasi bagaimana pelaksanaan TMBB agar lebih efektif dan efisien. 


Fasilitator yang ditunjuk dan ditugaskan oleh Kadisdik Bandung Barat berkewajiban menyampaikan materi pada sosialisasi bimtek, serta memandu, mengarahkan guru peserta atau disebut Guru Pembimbing Literasi (GPL) selama kurun waktu masa tantangan sampai dengan masa evaluasi atau penilaian tantangan. Dapat pula penulis sampaikan bahwa yang ditantang dalam TMBB ini tidak hanya peserta siswa, tetapi juga guru (GPL), kepala sekolah, juga sekolah. Tantangan sekolah di antaranya sekolah mengikuti TMBB level apa pada tahun 2025 apakah level 1 (dedikasi), level 2 ( inspiratif), dan level 3 ( inovatif). Setiap level memiliki tantangan yang berbeda sesuai tingkatan level tersebut.


Fasilitator GLS (Fasilitator Daerah/Fasda) adalah fasilitator yang berkedudukan di tingkat Kabupaten. Sebagai perpanjangan tangan dari Fasda di tingkat koordinator wilayah (korwil) ditunjuk beberapa koordinator GPL sebagai wakil beberapa sekolah. Tiap koordinator membawahi beberapa sekolah pada setiap kecamatan. Untuk korwil sendiri, Bandung Barat   terdiri atas lima belas kecamatan yang dikelompokkan ke dalam lima korwil. Koordinator GPL tiap korwil antara tiga sampai dengan lima GPL bergantung pada banyaknya jumlah sekolah di korwil tsb. 


Usai pelaksanaan bimtek sosialisasi di tingkat kabupaten selanjutnya diadakan sosialisasi di tingkat korwil yang dikomando oleh fasda dan sosialisasi tingkat sekolah oleh koordinator GPL tingkat sekolah yang ditunjuk kepala sekolah yang bersangkutan. 


Sesuai panduan pelaksanaan TMBB yang disepakati saat sosialisasi bimtek, serta RTL dan MOU, TMBB dilaksanakan dimulai dengan pengumpulan review buku tanggal 25 Oktober sampai dengan 25 Desember. 


RTL yang telah disusun saat bimtek dilaksanakan. DI sinilah ujian terberat pada saat proses TMBB dan TMKS. Memilih dan membagikan buku pada peserta di minggu kesatu. Minggu ketiga peserta membuat review, dan diskusi buku secara mandiri atau berkelompok didampingi GPL sampai dengan merekap dan melaporkan review di  minggu keempat. 


Tahap melaporkan hasil selama proses  ada yang langsung diunggah di medsos ada pula saat minggu keempat dilaporkan melalui google drive oleh koordinator sekolah melalui koordinator subrayin atau korwil sampai dengan ke tingkat fasilitator daerah. Khusus untuk laporan TMKS sementara dokumen disimpan di msing-masing sekolah untuk keperluan pada saat penilaian tantangan level sekolah. TMKS lebih menekankan pada pola pengembangan GLS tingkat sekolah melalui kebijakan masing-masing sekolah. 


Pada kegiatan evaluasi pada bulan ketiga, yakni minggu keempat Desember dari koordinator subrayon diharapkan sudah dikirim kepada  fasda yang telah  ditunjuk, Yakni Pak Harun untuk direkaf, dan menentukan juara dan penghargaan bagi peserta sesuai dengan panduan. Nah untuk TMBB tahun  sebelumnya Fasda perekap adalah Pak H, Suparman yang telah purna tugas dari pengawas. Dapat saya kemukakan bahwa Tim Fasda Literasi (TMBB) KBB terdiri atas unsur guru, kepala sekolah, dan pengawas sejumlah 10 orang. Untuk Fasda di TMBB VII karena beberapa sudah purna tugas, tim fasda sekarang hanya dari unusr KS dan guru yang diberi SK langsung oleh Kadisdik KBB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran dari Kedatangan Seekor Kucing Sakit

PEK KOPER, MANEH BALIK TIHEULA NYA!