Ketegangan Menjelang Akhir Upacara Bendera
Catatan harianku.
"Astagfirullah! Ada apa ini? " gumamku dalam hati. Sontak beberapa guru menuju tengah lapangan. Menengahi dua anak yang berkelahi menerobos barisan upacara menuju bagian depan barisan.
Bagaimana tidak tegangnya manakala setelah doa upacara bendera, dua anak sebut saja Tom dan Jerri saling memukul dan saling mengejar menerobos barisan dengan hantaman pukulan yang luar biasa. Sungguh ironis! Baru kejadian upacara dikotori dengan hal demikian.
Wali kelas turun tangan, begitu pun kesiswaan. Semua melerai. Kepala sekolah dan guru-guru saling kaget. Ada apa gerangan?
Wali kelas karena dua anak itu dari kelas yang sama, sampai bicara, "Kalian tidak akan dinaikkan!"
Ibu kesiswaan mengambil alih komando, "Yang dua orang kita hukum di bawah tiang bendera". Dua anak yang kelihatan masih tegang pada dipegang guru. Eeh, apa yang terjadi?
Dari barisan yang sudah memudar datang barisan pembawa bolu dan balon happy berstday. " Mungkin ulang tahun wali kelas ini, " seru guru-guru.
Ternyata sudah diskenario, anak-anak OSIS bersama kelas 8D mau mengucapkan "Selamat Hari Guru Nasional".
Luar biasa! Skenario mantap! Balon dan buket serta aneka warna petasan mereka tumpahkan. Dari rasa tegang, kaget, hingga haru, dan bangga memuncak di upacara bendera hari ini. Senin, 28 November 2922.
Terimakasih anak-anakku! Ngeprang Kalian berhasil. Ini hanya permainan, sesungguhnya Kalian Hebat! Ucapan tulus Kalian kami terima dengan haru dan bangga.
Lagi zaman ngeprank, asal endingnya baik, terpaksa diterima.
BalasHapusSelamat hari Guru Teh Mimin....