Ketika Kumarah dalam Kelas

 


Catatan harianku, 


Menjelang penilaian akhir semester (PAS) jadwal mengajarku hari ini kuganti dengan memeriksa kelengkapan tugas dan nilai anak-anak. Yang masih kosong nilainya kuumumkan namanya dan harus menyelesaikan tugas  di saat itu pula. Termasuk penilaian harian cerpen ada beberapa anak yang belum diremedial. 


Aku laksanakan remedial dengan cara  anak kembali mengerjakan soal ulangan memperbaiki jawaban yang belum benar.  Hasil remedial harus mendapat nilai sempurna yakni nilai seratus. Jika belum mendapat nilai seratus, anak tersebut harus kembali mengerjakan soal. Anak bekerja boleh dengan cara bertanya pada anak yang tidak diremedial atau diskusi dengan teman yang sama-sama diremedial. 


Karena menit-menit terakhir jam pelajaran, anak-anak di luar kelas sudah pada ribut. Di kelas C yang kuajar pun demikian. Anak-anak ribut dengan berbagai celotehnya. 

"Bu, pulang Bu!" seru Diki. 

"Bu, saya remidnya udah, nilainya dah sepuluh, kan?" tambah Ica. 

Kumenegaskan, "Sebentar! Ini teman Kalian belum selesai semua remedialnya."


Anak-anak masih tetap ribut dan gaduh.  Akhirnya kubicara lantang. "Nak, jika kalian ribut terus, kalian tidak akan  ibu pulangkan!"

 Sementara kuterus berkeliling menilai anak yang selesai remedial. 

Selesai kubicara dengan nada tinggi itu, apa yang terjadi? Anak-anak terutama anak laki-laki  malah menyanyikan lagu istigfar. Terus dan terus beristigfar diikuti oleh anak-anak lain. 


Dengan tidak disengaja akupun ikut beristigfar. Terharu dan bangga pada anak-anak yang tadinya kumarahi, akhirnya hatiku luluh. Sempat pula kubicara perpisahan dan mohon maaf karena menjelang akhir semester boleh jadi semester depan kutidak lagi mengajar di kelas itu. 


Anak-anak inisiatif ingin berforo bersama. Beberapa anak dalam tangisnya ingin berswafoto juga denganku. Yang dari kelas lain pun ada yang sengaja datang menghampiriku dengan berurai air mata. Kelas menjadi ramai dalam haru, bangga, dan sedih. Selamat berpisah, Nak! Moga kelas ini tetap riuh dalam riak belajar yang merdeka hingga Kalian terus berkarya. 


Terimakasih, Nak! Kalian anak-anak hebat! Marahku hari ini terhapuskan oleh istigfar Kalian. Ya, memang. seharusnya Aku tak boleh marah, marah tak akan berkah. Menghalangi pahala dan jalannya ibadah. Bismillah! 

Cihampelas, 29 November 2022. Cerita di balik kelas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran dari Kedatangan Seekor Kucing Sakit

YANG BAPAK TANAMKAN