WORKSHOP DAN WISATA PANTAI MURAH MERIAH



"Bapak/Ibu hebat, ini ada laporan  keuangan dari Bu Bendahara, kolam kita sepertinya cukup untuk membeli batik, bagaimana mau dibelikan batik? " tanya saya pada guru dan TU. 

 Jawaban mereka spontanitas, " Mau berwisata Bu! "

Saya  agak tersentak juga karena kaget. Uang yang diperkirakan hanya cukup dibelikan baju batik, inginnya para guru digunakan untuk berwisata. Dengan pelan saya katakan, tidak mungkin uang 100 ribu per orang dipakai untuk  piknik atau wisata bersenang-senang. Kalau dipaksakan boleh jadi cukup, tetapi tidak mungkin untuk menginap. Sungguh tidak masuk akal. Beruntung Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan menjelaskan bahwa wisata itu ke tempat  atau lokasi dengan penginapan gratis, yakni Villa milik salah seorang guru (Haji Agus). Kebetulan pula Haji Agus ada di ruang guru tempat kami diskusi saat itu. Akhirnya diputuskan untuk piknik ke Pantai Karang Papak Santolo Garut. Pantai dengan salah satu villanya milik Haji Agus.


Diskusi dilanjut dengan membahas kapan, dan  bagaimana teknik pemberangkatan, serta kendaraan peserta. Peserta hanya guru, TU, dan satu orang komite. Dikatakan sebelumnya, karena keterbatasan anggaran kami belum bisa mengajak anggota keluarga  guru. Untuk kendaraan, sementara  dibawa oleh guru yang memiliki kendaraan dengan jaminan ada sedikit pengganti bahan bakar mobil. Oleh karena itu diputuskan, peserta wisata sekitar 20 orang dibagi ke dalam   enam mobil yang tersedia. 


Mengingat kegiatan wisata jatuh pada hari Rabu dan Kamis (27-28 Februari 2024), saya putuskan bahwa kegiatan wisata diselingi dengan kegiatan workshop kinerja dan observasi kelas. Hal ini sehubungan dengan Rencana Hasil Kerja (RHK) tentang peningkatan kinerja guru melalui komunitas belajar. Ditambah pula dengan perpisahan yang purnatugas, yakni Pak Wildan. Pak Wildan purnatugas sebagai tenaga pendidik (Stap TU) pada Bulan Juni tahun lalu. Akhirnya, Pak Wildan pun kami undang untuk ikut kegiatan sebagai bentuk penghargaan dan tetap menjalin silaturahmi antara warga sekolah. 


Kami memutuskan rencana berangkat kegiatan wisata dan workshop, serta perpisahan dengan yang purnatugas hari Rabu selesai istirahat pukul 10.00. Pemberangkatan mengambil star dari sekolah. Anak-anak dipulangkan setengah hari dan hari Kamis diberi tugas belajar di rumah. 


Untuk konsumsi makan kurang lebih empat kali makan,  terdiri dari dua kali makan di luar villa, yakni sebelum sampai tempat wisata, dan ketika pulang, serta atas saran Haji Agus dua kali makan di villa.  Makan di villa bagian ibu-ibu guru yang masak, bapak guru membeli ikan laut. Hal sederhana, namun dipastikan senang dan seru.


Karena kegiatan wisata disertai workshop dan perpisahan, tak bisa saya pungkiri, saya pun menyiapkan materi kaitan dengan pengelolaan kinerja dan observasi kelas. Saya membawa laptop dan media yang mendukung kegiatan. Tuntutan kegiatan workshop berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau modul ajar untuk pelaksanaan observasi kelas atau supervisi akademik. 


Sebagaimana rencana, kami semua pergi dan star dari sekolah pukul 10.00 usai jam istirahat pertama. Siswa dengan tertib dipulangkan dan diumumkan untuk hari Kamis, siswa belajar di rumah. Kami pergi dengan perbekalan alakadarnya termasuk membawa banner/ spanduk untuk kegiatan di tempat wisata. Sungguh kegiatan yang diharapkan bisa membuat refresing bagi semua peserta. Di   rumah makan yang telah disepakati kami makan siang bersama. Pukul 16.30 kami sampai di tempat wisata. 


Panorama pantai yang sungguh indah sejak beberapa waktu tadi di perjalanan dan di lokasi Karang Papak ini, membuat kami tidak sabar untuk langsung memantai. Demikian pun beberapa anak guru yang turut serta tak sabar menunggu, baru sampai di masing-masing  kamar villa, sudah langsung berlarian ke arah pantai. Lokasi villa yang langsung berhadapan dengan pantai membuat kami dengan mudah langsung singgah di pantai. Sayang saat sore menjelang senja langit berawan sehingga tak bisa melihat mentari tenggelam di laut. Namun tetap, indahnya pantai masih kami nikmati sepenuh hati. 


Malam hari Ibu-Ibu Guru menyiapkan makan malam dengan bakar  ikan laut yang telah dipesan. Bapak-Bapak Guru memasang banner kegiatan di ruang pertemuan villa. Bau ikan laut yang sengaja dibakar di dapur villa membuat perut tak sabar menanti. Makanan pun akhirnya siap. Kami makan malam di ruang pertemuan dengan lahap dalam suasana penuh keakraban. Kudapan sebagai bekal dari masing-masing peserta pun dikeluarkan. Menambah suasana refresing penuh riang. Belum lagi ditambah Pak Haji Agus dan Pak Deni berdangdut ria lewat karaoke yang tersedia di villa. Malam keakraban antarguru dan tendik, serta Pak Wildan yang purnatugas tergelar sudah. 


Kegiatan workshop sengaja kami laksanakan di pagi hari pukul 07.00 usai sarapan sebelum pergi ke pantai atau tempat wisata lainnya. Saya paparkan dan menguatkan bagaimana pengelolaan kinerja sesuai RHK masing-masing guru dan tendik di PMM. Demikian pun saya paparkan kapan dan bagaimana kegiatan pra observasi, pelaksanaan observasi, sampai pada refleksi dan tindak lanjut dari kegiatan observasi. Pada intinya setelah kegiatan, saya tugaskan guru untuk membuat RPP atau modul ajar untuk pelaksanaan observasi kelas tersebut. 


Di sela  kegiatan workshop saya sampaikan cindera mata pada Pak Wildan sebagai bentuk penghargaan dan silaturahmi dari sekolah. Pak Wildan yang sudah purnatugas diharapkan selalu sehat dan tetap semangat menjalani hidup. Kami pun memohon doa padanya, mudah-mudahan kami yang masih bertugas diberi kekuatan dan kelapangan hati untuk terus mewujudkan tujuan pendidikan serta membangun negeri. 


Selesai kegiatan workshop dan perpisahan, dengan tak sabar kami kembali menceburkan diri di pantai. Masing-masing bersenang-senang dengan caranya sendiri-sendiri. Anak-Anak yang ikut dengan pendampingan bapak atau ibunya berenang dan bermain pasir dengan suka ria. Demikian pun Ibu-Ibu berbasah-basah air laut dan berfoto ria. Sedangkan Bapak-Bapak selain berbasah-basah juga saling melempar pasir pantai. Kami sungguh-sungguh memanjakan diri melupakan sejenak segala tugas kinerja. 


Tepat pukul 13.00 kami kembali pulang. Di tengah perjalanan seperti yang telah diagendakan kami makan bersama di resto murah meriah. Perjalanan pulang berbeda dengan ketika saat pergi. Saat pulang kami terjebak macet buka tutup pengaspalan jalan. Suasana semakin sore, senja, hingga malam tak terlepas dari kabut. Tetapi pada akhirnya kami semua selamat sampai kembali di rumah masing-masing  kurang lebih pukul 21.30. Lelah, penat, dan cape menjadi penutup cerita usai berwisata. 


Bandung Barat, 8 Maret 2024

Catatan harian Kasek

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BAPAK TANAMKAN

KOORDINASI MEMBANGUN SINERGITAS YANG TUNTAS