KETERIKATAN RASA MENJAMIN KEBERSAMAAN

 


KETERIKATAN RASA MENJAMIN KEBERSAMAAN

Hari ini, Senin 2 Desember adalah hari pertama kegiatan PSAS. Tak ada yang istimewa tak ada pula target yang lain selain koordinasi dan pengawasan melekat pada sei Kurikulum dan panitia serta guru pengawas kegiatan. Sejak seminggu lalu berhubung ada beberapa bimtek yang saya ikuti, baru hari ini saya bisa datang ke sekolah. 

Sebelum pergi seperti biasa saya tulis pesan koordinasi pada grup whatsapp menguatkan kembali langkah awal kegiatan PSAS. Paparan itu adalah sebagai berikut.

Senin, 2 -6 /12/24 pelaksanaan  PSAS Gjl

Assalamu'alaikum wr. Wb. 

Semangat Pagi Bapak/Ibu Hebat! 

Terimakasih Bapak/Ibu yang minggu kemarin Dinas luar! 

Terimakasih, Pks Kurikulum, Bapak/Ibu Panitia PSAS! 

Menguatkan kembališŸ™❤️

1. Dalam PSAS ini arahkan anak untuk tetap disiplin (pakaian seragam dan berseparu) 

2. Mohon tas dan catatan disimpan di blkg/di depan kelas

3. Cek kartu psrt sesuai dg no. Bangku siswa

4. Cek dan ttd kehadiran siswa

5. Siswa keluar ruangan setelah bel akhir penyelesaian soal

6. Urutkan ljk secara alfabet/no terendah

Mohon masukan jika ada hal yang belum tercantum

Hatur nuhuun! 

Wasalam

N. Mimin Rukmini

Selaku manager sekolah dengan perontah atau arahan, bahkan apresiasi dipastikan akan terbentuk ikatan melekat pada diri guru dan karyawan sekolah. Tak ada yang istimewa, tetapi akan menjadi penyemangat dan motivasi kinerja. 

Sebetulnya ada yang menggelitik, karena Sie  Kurikulum berpesan sekali untuk datang hari ini. Kurikulum mengatakan bahwa acara tukar kado sebagai pelaksanaan Hari Guru harus ada Ibu Kepala. Padahal saya mengira acara tukar kado adalah hal biasa tak ada yang istimewanya. Saya diskusikan pula usai pulang  anak-anak  sebelum tukar kado, kita rapat sebentar diseminasi tentang bimtek saya dan sie Kurikulum minggu yang lalu. 

Tiba di sekolah seperti biasa saya keliling memastikan kondusivitas kegiatan PSAS. Saya telusur sebentar di depan pintu kelas mulai ruang 7 hingga ruang satu. Ada beberapa catatan yang saya temukan, tidak semua pengawas menghiraukan apa yang telah saya pesankan pada koordinasi tadi pagi di grup, yakni tidak semua pengawas mengumpulkan tas dan buku siswa di depan atau belakang kelas. Pengawas ruangan tidak memerhatikan kebersihan kelas. Pengawas pun membiarkan anak mengenakan sepatu ke dalam kelas. Padahal selama ini siswa tidak diperkenankan memakai sepatu ke dalam kelas. 

Selesai PSAS untuk hari itu saya mengadakan rapat sebentar, selain diseminasi hasil bimtek Bu Hani sie Kurikulum dan saya tentang seleksi KSPS  akhirnya ada tambahan arahan hasil temuan saat berkeliling memantau pelaksanaan PSAS tadi. Rapat dilaksanakan lebih cepat karena memang hanya pemberian informasi  dan arahan penguatan dari hasil temuan di lapangan. 

Tak lama berselang rapat pun selesai, dilanjutkan dengan acara tukar kado sebagaimana acara semula. Atas permintaan guru-guru, saya dipersilakan untuk mengocok nomor kado yang sengaja digulung kecil dimasukkan ke dalam gelas. Secara bergiliran guru-guru mengambil gulungan kecil yang saya jatuhkan dari gelas. Nomor gulungan sebanyak jumlah kado yang tersedia, yakni sesuai dengan jumlah guru. Usai semua guru, mendapat nomor dan ditukar dengan kado.  Masing-masing guru dapat kado yang berbeda bentuknya dengan harga hanya sekitar lima belas ribu.  Saya kebagian terakhir mengambil nomor kado. Alhamdulillah, seruuu! Saya dapat satu kado dengan dua jam tangan sekali gus. 

Masih dalam suasana kaget dan seru hingga saya berjingkrak ria, entah dari mana asalnya, Bu Hani, Pak Deni, dan Pak Devi membawa kue bolu dengan  lilin yang menyala, serta buket yang indah. Kebahagian, keseruan, dan keharuan tak terbendung lagi hingga mata berkaca-kaca. "Ada apa ini?" saya berseru. 

"Selamat Hari Guru, Ibu!" serempak Guru dan karyawan TU menjawab pertanyaan. Subhanallah! Betapa bahagianya saya dan rekan hari ini.

 Sembari air mata yang tak terbendung lagi, saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya pada rekan kerja yang selama ini telah aktif berkolaborasi dan  telah begitu peduli pada saya. Saya pun mengucapkan hal  sama kepada Guru-Guru bahwa melalui Peringatan Hari Guru Nasional 25 November lalu, kita jadikan moment ini sebagai motivasi untuk terus jadi guru yang disenangi peserta didik, guru inovatif, melayani peserta didik sepenuh hati dan tentunya berdedikasi tinggi.  Terus bergerak berkolaborasi untuk Indonesia maju. Semoga! 


Bandung Barat, 11 Januari 2025

Catatan Harian Kepala sekolah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BAPAK TANAMKAN

Kopdar Tiga dan Hal Tak Terduga