LAPORAN (Pentigraf)
LAPORAN
Hari itu Suami Iteung mengingatkan bahwa batas waktu untuk pesan tiket murah hampir habis dua hari lagi. Iteung tersentak lantas langsung menyuruh suaminya untuk memesan tiket yakni kebanggaan karena Iteung dan suami mau kumpul bareng penulis Asean, louncing buku Puisi Etnik di Jambi. Iteung ingat pula ada Titin teman dari Garut yang mau pergi bersama satu pesawat. Iteung pun memberitahu Titin.
Suami Iteung langsung memesan dua tiket pesawat pulang pergi Jakarta - Jambi untuk tanggal 20 - 22 Desember mendatang. Tiket dibayar dengan harga Rp3.150.000. Tiket didapatkan lengkap dengan kode boking. Titin pun diberi nomor telepon dari perusahaan pesawat yang sama. Di luar dugaan, setelah mendapat kode boking Suami Iteung pun disuruh menyelesaikan pembayaran asuransi dengan nilai Rp3.500.000. Uang asuransi akan dikembalikan dan hanya sebagai bukti pada perusahaan pusat. Iteung agak sewot, biasanya juga udah sekaligus dengan uang tiket. Dari pihak penerbangan mengungkapkan, jika asuransi tidak dibayar maka tiket pun tidak akan diselesaikan pihak penerbangan. Spontanitas Iteung memberitahu Titin jangan jadi pesan tiket. Eh, ternyata Titin pun sudah pesan tiket.
Iteung dengan nada tidak percaya, mengatakan apa jaminannya uang akan di tf kembali. Suami Iteung berdalih ada KTP petugas dari perusahaan. Dengan terpaksa uang itu pun di-tf. Setelah sepuluh menit ternyata betul apa yang ditakutkan terjadi. Setelah sepuluh menit belum ada WA. Akhirnya baru sadar, lantas Iteung dan suami lapor ke BRI pusat barangkali bisa langsung memblokir no. rek anggap penipu tadi. BRI pusat pun meneriima laporan. Iteung pasrah dan hanya berucap, "Kita sukses dengan ujian ini, jika kita tidak saling memarahi".
Bandung Barat, 30 Agustus 2025
Komentar
Posting Komentar