TERJAWABNYA KERINDUAN
TERJAWABNYA KERINDUAN
Pucuk dicinta ulam tiba. Rindu berat kawan melangit dan mendapat jawaban. Kata hati menjerit, jejak dua membawa fakta. Indah nian makna kalimat pertama yang saya ungkapkan, begitu juga kalimat kedua, dan ketiga. Adalah hal yang membahagiakan ketika Hari Ahad, 7 September 2025 kami Alumni Keluarga Besar KBIH Persis KBB berkumpul silaturahmi sekaligus mendapat materi dari Ustad Hasan, pembimbing haji KBIH kami.
Silaturahmi itu terjadi ketika pada saat salat magrib terlintas dalam pikiran, saya ingin vidio call dengan Ibu-ibu teman hajian. Usai salat langsung saja saya telepon Bu Hj. N. Sutarsih, tetapi ternyata telepon tidak diangkat alias tidak nyambung. Berikutnya saya menelpon Bu Hj. Mpat, alhamdulillah nyambung. Bu Hj. Ai Wardah, Neng Hj. Lutfi, Bu Hj. Lina, Bu Ida, Neng Erna, bersyukur divicall nyambung semua.
Rame pembicaraan saling melepas rindu di VidioCall ini. Walau hanya delapan orang vicall sungguh membawa ceria. Bu Hj. Ai sampai berlinang air mata karena mungkin haru dan bahagianya bertemu sahabat walau sekadar lewat vicall.
Pertemuan lewat vicall kurang lebih 40 menit dengan tidak disengaja akhirnya diputuskan bersama bahwa kami akan bersilaturahim secara luring di rumah saya. Dengan swnang hati saya terima dan bersedia untuk dikunjungi mereka.
Dalam rasa setengah tidak percaya saya dan suami berdiskusi membicarakan makanan yang akan disajikan saat kedatangan mereka nanti. Saat itu pula diambil keputusan untuk menjamu tamu hanya memesan nasi liwet dan ikan bakar. Sajian lokal khas orang Sunda yang sederhana dan cukup nikmat, tambah kudapan khas wajit cililin yang liket dan manis.
Oleh Pak Ketua Alumni, Pak H. Helmi, Teman Hajian yang mau datang ke rumah dilist. Yang mengelits terdaftar 9 pasang suami-istri, Bersyukur saat tiba waktunya, yang hadir 20 orang. Kedatangan tamu yang luar biasa tanpa sengaja kadarulloh banyak yang hadir.
Suasana bahagia tergambar ketika kami bertemu sapa, bersenda gurau melepaa rindu yang mau menginjak dua bulan lebih berpisah pulang dari hajian 7 Juli lalu. Hal yang melengkapi kebahagiaan kami adalah ketika tausiah dari Pak Ustad Hasan. Dengan izin Alloh pula Pak Ustad dapat hadir di tengah-tengah kami setelah suami mengundang Beliau lewat japri WA.
Dalam Tausiyahnya Pak Ustad Hasan selain ucapan syukur atas karunia Alloh Swt, Beliau menyampaikan pesan tentang "Tiga Hal yang Membatalkan Islam". Salah satu dari ketiga hal tersebut adalah musyrik. Kita tidak menyadari bahwa perbuatan musyrik dekat dengan perbuatan kita. Umpamanya kita sebut "Alhamdulillah dengan minum antangin saya sembuh". Ustad mengungkapkan bukan antangin yang menyembuhkan melainkan Alloh Swt Yang Maha Penyembuh. Diobat hanya sebagai ihtiar atau usaha. Lalu bagaimana dengan pergi berziarah. Bagaimana terkadang kita lupa berdoa larut dalam perasaan, meminta dan memohon pada yang sudah meninggal. Ah, betapa pertemuan berharga ini menjawab kerinduan kumpul bersama rekan Hajian se-KBIH.
Saat sebelum dan sesudah kajian Pa Ustad Hasan, Kami bersenda gurau, seru bahagia sungguh-sungguh nyata. Hingga pukul empat belasan mereka pamitan untuk kembali pulang ke rumah dan kampung halaman mereka. Moga kita bertemu kembali Kawan!
Bandung Barat, 21 September 2025
Komentar
Posting Komentar