Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Permainan dalam Pembelajaran

Gambar
  Permainan dalam Pembelajaran Oleh N. Mimin Rukmini Beberapa  tahun lalu dalam suatu pelatihan atau bimtek  saya menyajikan permainan yang sama  seperti yang dilakukan kemarin, 25 Juli 2024. Permainan di sela sajian materi oleh narasumber (Kang Adit) pada Bimtek Jurnal Kinanti Dinas Pendidikan Kabupaten  Bandung Barat. Di luar dugaan betapa ramai dan serunya para peserta bimtek. Mereka larut dalam permainan. Canda tawa tak tertahankan. Saya sendiri jika memutar kembali video ini, saya tersenyum sendiri. Entahlah..  Permainan dalam pembelajaran atau bimtek  yang saya lakukan adalah permainan bersalaman secara berpasangan. Dari pasangan peserta itu terlebih dahulu ditentukan mana yang memegang angka ganjil dan mana yang genap. Sementara itu saya sebagai pemimpin permainan harus membawakan cerita atau dongeng yang di dalamnya menyebutkan jumlah angka ganjil atau genap.  Melalui permainan ini peserta dituntut untuk konsentrasi atau fokus dalam menyimak cerita yang dibawakan pemimpin perma

Bincang Santai dengan Dr. Endang Kasupardi

Gambar
  Bincang Santai dengan Dr. Endang Kasupardi Oleh N. Mimin Rukmini Hari ini, Kamis 18 Juli 2024 adalah hari terakhir kegiatan MPLS di SMPN 3 Cililin. Sekolah kami pada hari terakhir ini ada kegiatan  lomba Ngaliwet (budaya makan bersama orang Sunda) . Sementara siswa makan liwet, guru pun akan dibagi nasi padang. Nasi padang sengaja dipesankan oleh guru yang akan bareng naik sepeda motor ke sekolah dengan saya.  Sambil menunggu waktu pesanan nasi  selesai, saya menelpon Dr. Endang. Luar biasa! Semula hanya ingin memohon maaf pada Dr Endang Penggagas Puisi 2.0 karena lama tidak memberi kabar padanya. Ternyata dari obrolan lewat telepon dan chat di whatsapp ada karya yang didapatkan, termasuk tulisan yang saya sajikan.  Lewat telepon itu saya kabarkan bahwa buku tunggal tentang puisi 2.0 hasil karya saya telah terbit.  Buku tersebut diberi pengantar oleh Dr Endang yang sungguh  merupakan kebanggaan bagi saya. Betapa tidak begitu, pengantar buku langsung ditulis oleh penggagasnya. Saya mo

Ngaliwet di Hari Terakhir MPLS 2024 SMP Negeri 3 Cililin

Gambar
  Ngaliwet di Hari Terakhir MPLS 2024 SMP Negeri 3 Cililin Oleh N. Mimin Rukmini Hari ini Kamis 18 Juli 2024. Kegiatan di hari terakhir MPLS SMPN 3 Cililin di antaranya ngaliwet. Ngaliwet, yakni makan bersama budaya   Suku Sunda dengan ciri khas ada jengkol, sambal, dan ikan asin, mesti dibudayakan. Dalam kegiatan tersebut terdapat hikmah atau pembelajaran yang luar biasa.  Budaya Ngaliwet memerlukan pertama, kerja sama antaranggota kelompok. Kerja sama dan diskusi kelompok menjadi faktor utama. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada penilaian, serta  refleksi, intinya dalam penyajian hasil ngaliwet. Apakah nantinya anggota kelompok terbagi semua liwetnya apa tidak.  Dalam perencanaan semua anggota diharapkan kerja sama dan diskusi iuran membeli bahan, membawa alat, atau media ngaliwet. Berasnya berapa liter, minyak goreng, ikan asin, siapa yang membawa sambel, lalapan, atau jengkol dan sebagainya. Murid-murid biasanya diskusi berapa jumlah iuran yang harus dikeluarkan oleh

Sepenggal Kisah di Tahun 2013 - 2015

Gambar
  Sepenggal   Kisah di Tahun  2013 - 2015 Oleh N. Mimin Rukmini Sepuluh tahun lalu, perasaan masih kemarin. Engkau Suamiku mengantarku jauh di perantauan. Rasa dalam dada yang begitu terharu, bangga, sedih, pedih, suka, dan duka. Pokoknya segala rasa ada. Seperti permen nano-nano. Eh, masih adakah permen nano-nano?  Coba lihat Kawan! Wajahku dan suamiku masih belia, kan? ups! Maunya. Begini Kawan, boleh jadi ada foto- fotoku dkk. di tahun antara 2013 - 2015 yang tersebar di FB tentang kegiatanku saat itu, yakni tentang  tugas belajar di Surabaya. Maksudnya, saat tugas belajar dan mencari hiburan di kala penat belajar.  Ya, UNESA Ketintang Wiyata telah mengantarkanku melalui beasiswa P2TK Kemendikbud meraih pendidikan jenjang S2. Beserta dua puluh teman dari seluruh Indonesia di godog dalam perkuliahan penuh lika-liku perjuangan.  Selalu terlintas dalam bayangan bagaimana saat awal singgah di Surabaya. Sebut saja Aku ini Si Iteung yang baru pertama naik pesawat dan naik taksi. Uhuy, dag

Sederhana dan Mengutamakan Berbagi

Gambar
  Sederhana dan Mengutamakan Berbagi Oleh N. Mimin Rukmini Masih teringat ketika satu waktu Bapak diajak makan di restoran. Bapak berkata, "Iraha beungharna atuh Min ari sering makan di restoran wae mah." Makna kalimat itu adalah Bapak mengatakan bahwa katanya kapan jadi orang kaya kalau kita sering makan di restoran. Saya waktu itu hanya tertawa pada Bapak. Mamah, suami, dan anak-anak pun hanya tersenyum. Saya mengatakan pada Bapak bahwa makan di luar atau di restoran  hanya sesekali itu pun kalau sedang berkumpul dengan  Mamah, atau Bapak, dan Anak-anak.  Era digital yang serba cepat dan sibuk saat ini, fenomena makan dan liburan  keluarga seolah-olah sudah menjadi kebutuhan dasar. Kebutuhan untuk sejenak  bisa bareng kumpul bersama keluarga. Setiap hari anggota keluarga yang sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing. Sejak pagi hari anggota keluarga ada yang sekolah, mengantar anak sekolah, kuliah, atau bekerja. Terkadang di rumah kosong  tak ada penghuni. Atau kalau

Wisuda dan Keberagaman Budaya Lokal

Gambar
  Wisuda dan Keberagaman Budaya Lokal Oleh N. Mimin Rukmini Guru, dan orang tua mana yang tak bangga melihat penampilan peserta didik dalam berbagai ragam seni dan tradisi lokal saat pelaksanaan wisuda kelas 9 serta  Kenaikan kelas 7 dan 8. Unjuk gigi peserta didik ini merupakan agenda tahunan yang sangat ditunggu baik oleh peserta didik, maupun orang tua. Bagi sekolah- sekolah yang ada di wilayah  pinggiran wisuda dan kenaikan kelas menjadi tempat hiburan tersendiri. Makna kata wisuda menurut KBBI adalah peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat: para sarjana yang baru lulus menghadiri acara -- bersama orang tua mereka. Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia kata wisuda  memiliki arti upacara peneguhan gelar atau pelantikan bagi seseorang yang telah selesai menempuh pendidikan.  Dua pengertian kata wisuda tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan,   yang berbeda hanyalah kata  setelah sarjana dan setelah lulus dari satuan pendidikan. Artinya, kegiatan wisuda adalah

Sunyi dalam Petualangan

Sunyi dalam Petualangan Oleh N. Mimin Rukmini Petualangan mana yang dikatakan sunyi. Jika sunyi, mengapa dalam berpetualang disebut sunyi. Petualangan di hutankah? Bukan, ini bukan sunyi secara fisik, namun sunyi secara fsikis. Mau tahu? Jika berkenan, silakan baca tulisan berikut.  Menarik sekali tulisan dari Buku SOS karya Prof. Khoiri. Saya kutip salah satu kalimat "......kesibukan adalah kesibukan, dan menulis adalah menulis, sebuah jalan sunyi di tengah keramaian. (M. Khoiri2020: xiii). Kalimat ini menggambarkan bahwa dalam hidup tidak bisa dipungkiri kita selalu sibuk. Saat sibuk artinya kita hidup. Hidup dalam arti bergerak.  Bagaimana dengan menulis? Menulis adalah menulis. Sunyi dalam keramaian. Sunyi bukan berarti mati, tetapi sunyi dalam petualangan pikir dan imaji. Petualangan yang bergelut dengan kata dan bahasa sistematis, ditata rapih hingga menjadi sebuah  tulisan. Itulah makna dari menulis. Dengan demikian, sibuk adalah sibuk, menulis adalah menulis, artinya dua h

Sesekali Perlu Pergi Hanya Berdua

Gambar
Sesekali  Perlu  Pergi Hanya Berdua Oleh N. Mimin Rukmini Tak mudah merencanakan kegiatan bepergian untuk tamasya pada musim liburan. Acara padat merayap, selesai satu kegiatan datang kegiatan yang lain. Ibaratnya mati satu tumbuh seribu. Pada akhirnya dengan anak-anak pun seolah sulit menentukan waktu luang yang bersamaan.  Seperti yang terjadi pada liburan saat ini. Sejak beberaoa hari lalu, saya sudah tak sabar mencari peluang  untuk pergi liburan. Ingin bersantai ria melepas penat sejenak. Namun, pada waktunya ternyata anak saya masih kegiatan membagi rapor. Ya, sudah! Akhirnya kami pergi hanya berdua dengan suami. Enin dan Engki boleh dong sementara  pergi berduaan. Memang demikian, jika anak-anak tak siap, sesekali kita siap pergi berdua.  Hari Kamis, 27-28 Juni kami putuskan pergi  berlibur ke Pantai Karang Papak Santolo Garut. Mengambil rute jalan Cisewu, masuk dari Pangalengan. Pukul 10.30 kami baru memulai perjalanan.  Saat perjalanan tak ada kendala ataupun rintangan berarti