Permainan dalam Pembelajaran
Permainan dalam Pembelajaran
Oleh N. Mimin Rukmini
Beberapa tahun lalu dalam suatu pelatihan atau bimtek saya menyajikan permainan yang sama seperti yang dilakukan kemarin, 25 Juli 2024. Permainan di sela sajian materi oleh narasumber (Kang Adit) pada Bimtek Jurnal Kinanti Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Di luar dugaan betapa ramai dan serunya para peserta bimtek. Mereka larut dalam permainan. Canda tawa tak tertahankan. Saya sendiri jika memutar kembali video ini, saya tersenyum sendiri. Entahlah..
Permainan dalam pembelajaran atau bimtek yang saya lakukan adalah permainan bersalaman secara berpasangan. Dari pasangan peserta itu terlebih dahulu ditentukan mana yang memegang angka ganjil dan mana yang genap. Sementara itu saya sebagai pemimpin permainan harus membawakan cerita atau dongeng yang di dalamnya menyebutkan jumlah angka ganjil atau genap.
Melalui permainan ini peserta dituntut untuk konsentrasi atau fokus dalam menyimak cerita yang dibawakan pemimpin permainan atau nara sumber. Di awal dikatakan bahwa tangan yang berpasangan dalam posisi siap bersalaman atau saling menepuk telapak tangan. Jika pencerita atau pendongeng menyebut angka genap, pemengang angka genap dengan cepat menepui tangan pemegang angka ganjil. Sebalikbya, pemegang angka ganjil harus menghindari atau menarii tangan jangan sampai kena tepukan. Andai terpukul berarti kalah. Pemegang angka ganjil atau genap sama-sama harus fokus pada apa yang diceritakan.
Luar biasa! Peserta pelatihan sungguh menikmati dan fokus pada apa yang disajikan. Karena antaranggota pasangan saling memertahankan jangan sampai tangan terpukul. Di sela pertahanan itulah canda tawa, konsentrasi, dan kecepatan memukul atau menghindari pukulan terjadi.
Permainan dalam pembelajaran khususnya, dan umumnya pelatihan, bimbingan teknis, dan sejenisnya amatkah penting. Saya teringat tentang zona Alfa dari buku "Gurunya Manusia" karya Munif Chatib bahwa permainan adalah salah satu bagian dari mengembalikan memori pada zona yang siap untuk kembali belajar atau disebut dengan istilah zona alfa tadi. Kegiatan ini memicu motivasi belajar, menyegarkan kembali pikiran. Yang penat kembali semangat, yang mengantuk kembali fokus sehingga pembelajaran akan berhasil dan berdaya guna. Aamiin
Terimakasih!
Tulisan ini sudah dishare di FB, 27 Juli lalu
Komentar
Posting Komentar