KAMAR 207

 Aku sudah siap lebih dahulu dibanding suamiku.  

Hari pertama diklat membuat hati deg-deg plas tiada karuan. Entah apa yang bakal aku terima pada pengalaman pertama kopdar dengan penulis-penulis hebat. Yang paling deg-deg an juga, yakni aku datang bersama suami. Sekamar lagi, sedangkan peserta yang lain kebanyakan datang bersama dengan teman-temannya. Lho, aku bagaimana? Aku takut disorot. Disorot mau latihan nulis bareng suami. 


Entah berapa kali kunci pintu kamarku dibolak-balik ke kiri dan ke kanan. Masih saja pintu sulit dibuka. Suami sambil merapihkan pakaiannya terus bertanya bagaimana dengan pintu. Dan kujawab memang sulit dibuka pintunya. Akhirnya, suami membuka pintu itu. Lagi-lagi ssma sulit tidak terbuka. "Waah, ini sudah rusak Mah, " seru suamiku. Langsung menelpon bagian recepcionis. 


Tak lama kemudian, dari luar pintu terdengar pegawai langsung membuka kunci pintu itu, lumayan beberapa menit juga, pintu baru terbuka. Mereka minta maaf pada kami atas ketidaknyamanan pintu tersebut. Selanjutnya kunci pintu diganti, dan kami kembali bisa membuka dan menutup kunci pintu kamar itu. Ukh, pengalaman. Udah dag dig dug kopdar, eh dag dig dug terkunci pula. 


Jogja, BPPPMP Seni dan Budaya DIY, 25 Juni 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BAPAK TANAMKAN

KOORDINASI MEMBANGUN SINERGITAS YANG TUNTAS