MUNGGAHAN TAHUN SEKARANG, BEDA

 


Seperti biasa menjelang awal puasa pertama

yang disebut munggahan ini, saya  dan keluarga pulang kampung. Jarak tempuh  perjalanan yang hanya sekitar dua jam, bisa dilakukan saat siang atau malam hari sebelum sahur pertama. 

Perjalanan munggahan ini paling sering dilakukan pagi hari atau sore hari nginep semalam, baru kemudian  pulang sambil membawa lauk- pauk untuk bekal sahur di rumah. 


Namun perjalanan mungggahan tahun ini  berbeda dengan tahun -tahun yang lalu. 

Munggahan sekarang pulang kampung saat malam menjelang sahur. Biasanya tak pernah bermalam di sahur pertama. Ya, karena Bapak tak sampai berjumpa dengan Ramadan di tahun ini, Bapak telah pergi untuk selama-lamanya tanggal 1 November 2022 lalu. Dengan alasan itulah saya dan keluarga sahur pertama puasa tahun ini menemani Mamah (ibu) yang tinggal sendirian di rumah penuh kenangan. 


Esok paginya kami pulang bersama Mamah. Mamah bersedia ikut kami asalkan tidak berlama-lama. Alasannya ya, tak ada yang memberi makan kucinglah, ayamlah, atau ikan dalam bak. Sementara Mamah juga merasa risi dan takut sendirian di rumah karena jauh dari rumah adik dan kakak. 


Dengan tinggalnya Mamah di rumah  bersama keluarga, sementara beban hawatir padanya berkurang. Hawatir akan kondisi fisiknya yang semakin menurun, hawatir karena menempati rumah hanya sendiri di kampung halaman. Saya tinggal menanamkan karakter bagaimana memuliakan orang tua (nenek) kepada anak-anak. Tidak mudah menyatukan anak-anak dengan orang tua. 


 Anak muda terkadang merasa tidak nyaman tinggal bersama nenek atau kakeknya. Mereka merasa bahwa nenek atau kakek lebih bawellah, lebih galaklah, atau banyak alasan lain yang terkadang membuat cucu dan nenek, keduanya  tidak merasa nyaman. "Nenek suka banyak usil, ' seru anak bungsuku. 

" Sabar De! Kan, kasihan Nenek hanya tinggal sendirian," jawab saya, menegaskan Si Bungsu atau keponakan yang sama-sama masih perlu bimbingan dan arahan dalam menghadapi nenek atau ibu dari kami. 


Kewajiban sayalah sebagai orang tua menghubungkan alur kondusif antara cucu, nenek, dan kakek. Tidak hanya cukup memberi teladan, tetapi juga arahan dan bimbingan yang perlu terus menerus dilatih bagaimana memuliakan orang yang sudah tua. Apalagi di bulan Ramadan seperti ini. Menanamkan karakter baik dalam bulan penuh rahmat dan ampunan insyaAllah akan lebih bermakna. Semoga! 


Menjelang sahur pertama, Puasa tahun 2022


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BAPAK TANAMKAN

KOORDINASI MEMBANGUN SINERGITAS YANG TUNTAS