KELAS PUN JEBOL
Malam ini, Kamis 30 November hujan lebat sekali. Saya buka grup WA ternyata di sekolah pun hujan lebat. Salah seorang guru mengabarkan bahwa air masuk ke sekolah berbeda dari biasanya. Kondisi keadaan yang diperkuat dengan foto semakin menambah rasa was-was dalam diri. Tak lama berselang dikabarkan listrik pun padam.
Pagi hari, yang dikhawatirkan benar-benar terjadi. Kiriman vidio situasi kelas jebol saya simak. Kelas 7C adalah kelas terparah terdampak banjir dan longsoran tanah serta material batu atau tembok penahan tanah (TPT). Tembok belakang kelas bolong, kusen dan kaca ambrol. Meja, kursi, serta meja guru berantakan. Terjangan banjir dan material longsor memporak- porandakan kelas. Masih beruntung kelas terkunci. Sepertinya jika tidak terkunci boleh jadi ada meja atau kursi keluar kelas. Air besar kembali keluar lewat tembok belakang kelas.
"Saya baru berani melihat ke belakang sekolah tadi pagi Bu. Tadi malam di sela gelap duh, saya betul-betul ngeri. Melihat air bah dari arah pinggir sekolah," ungkap Pak Cahya lewat telepon. Saya mengiyakan dan mohon maaf karena tidak bisa melihat langsung datang di sekolah. Pak Cahya memahami, guru lain pun dalam chatingan WA demikian, memaklumi situasi dan keadaan. Pak Fanny yang hendak ke sekolah memfoto jalan yang tertutup tanah lingsoran, kembali pulang karena jalan sama sekali tidak bisa dilewati.
Koordinasi dengan guru, terus saya lakukan lewat whatsapp, dengan paparan komando sebagai berikut.
Innalillahi wainnailaihi roziun. Allohu Akbar! Hapunten (mohon maaf) baru mbuka grup. Mangga anu tiasa ka sakola (silakan yang bisa ke sekolah), Pa Cahya, Pa Deni, Pa Agus, Pa Ade Bapak/Ibu mohon tangani dahulu yang sekiranya bisa. Ibu hapunten moal waka tiasa ka skl, (Ibu mohon maaf belum bisa ke sekolah)
1. Pa Fanny, Bu Aini, Pa Maman, yang dari bawah sekiranya tidak memungkinkan tidak perlu ke sekolah
2. Bapak/Ibu yang bisa ke sekolah tangani kelas masing-masing dengan memperhatikan kondisi kelas.
3. Hindari kelas yang kondisinya dekat kelas jebol di atas.
4. Tangani anak jangan sampai melihat ke dekat kelas itu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ( boleh jadi longsor susulan dari tebing)
5. Kelas yang masih memungkinkan digunakan silakan kegiatan hari ini hanya kegiatan Jumat bersih (Jumsih) dan pengarahan PSAS termasuk pembagian kartu peserta.
5. Usahakan anak dilarang bermain ke arah belakang kelas mana pun.
6. Jika kelas telah bersih, anak-anak disilahkan untuk pulang.
7. Hal-hal yang perlu ditangani secara spontan silakan tangani dan tulis di grup.
Bapak/Ibu hebat, kita tetap koordinasi dan berpikir jernih yah! Dengan kondisi sprt ini. Hatur nuhun!
Ibu bangga pada Sahabat kinerja semua❤️❤️❤️
Ibu siap melapor🙏
Tidak hanya di sekolah, jalan jalur ke sekolah pun banyak yang longsor. Untuk sementara jalur ke sekolah melalui Desa Karya mukti, Nangerang, dengan Cililin terisolir. Titik pertama longsor di area jembatan Cibangoak. Jalan tertimbun tanah material longsor dari tebing sebelah kanan. Sementara dari sebelah kiri arah Cililin adalah kali Cibangoak. Sepeda motor sama sekali tidak bisa laju.
Selaku pimpinan sekolah tindakan berikutnya saya kabari ketua dan bendahara Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat Subrayon. Lalu saya chat dan telepon pula Ketua MKKS tingkat KBB dan Pa Kabid Disdik KBB. Saya kabarkan keadaan bencana yang menimpa sekolah. Tidak sampai di situ, setelah mendapat nomor telepon, saya kabari juga Kasi Sarpras. Alhamdulillah, semua cepat merespon apa yang saya sampaikan.
Menginjak bulan ke-12 sebagai kepala sekolah ujian datang dalam bentuk bencana alam. Saya tetap mensyukuri hal ini. Ini adalah pembelajaran dan hikmah luar biasa. Saya harus bisa mengambil sikap sebagai manajer, belajar sepenuh hati. Bismillah!
Bandung Barat, 2 Desember 2023
Catatan harian kepala sekolah
Tetap memetik hikmah dari kejadian ini. Mantap bu
BalasHapusSiap, Aamin. Terimakasih Abah!
Hapus