Supervisi Berbasis Lesson Study

 




"Mau seperti apa kita ke depannya, bergantung pada apa yang kita baca hari ini" Kalimat bijak inilah yang saya sampaikan ketika menjadi pembina  upacara bendera, Senin 16 Januari 2023. Bersyukur upacara bendera pertama, saya bertugas di sekolah ini  diikuti oleh hampir semua guru. Ada salah seorang guru yang mengatakan bahwa ia sampai ingin meneteskan air mata, terharu upacara bendera kompak, berbeda dari biasanya. 


Kembali pada kalimat bijak di atas, apa yang kita baca hari ini artinya tidak sekadar membaca secara tersurat, tetapi juga membaca secara tersirat. Tugas sebagai menajer di sekolah selain prinsip dan program yang telah direncanakan, juga kemampuan membaca peluang dan tantangan yang ada di sekolah. Setelah beberapa hari memerhatikan dan membaca peluang dan tantangan  di sekolah ini, saya pastikan sekolah memiliki tantangan sekaligus peluang yang istimewa. Sungguh! 


Saya mulai membiasakan setelah upacara bendera mengadakan meeting atau rapat terbatas untuk menyampaikan secara bertahap program kerja dan  terutama pembiasaan mengapresiasi kinerja guru serta tendik. Seperti pertemuan saat itu, saya mengapresiasi kinerja dan kebersamaan setelah beberapa waktu bekerja bersama-sama. Saya kemukakan pula program supervisi berbasis lesson studi. 


Saya sampaikan bahwa supervisi berbasis lesson study adalah area belajar bersama. Kancah pembelajaran yang sesungguhnya di dalam dunia pendidikan. Pertama yang saya tanya pada guru-guru saat itu, "Di awal semerter genap ini, sudahkah Bapak atau Ibu menyiapkan RPP?"

Mereka hanya menjawab dengan senyuman manis, sambil melirik ke kiri dan ke kanan melihat kepada rekan guru di sebelahnya. Yang pada akhirnya mereka kompak menjawab, "Belum Bu! "

Saya pun hanya tertawa tipis-tipis, dan mengungkapkan program secara pelan-pelan.


Awal pendakian  pertama  di sekolah (sekolah berada di daerah perbukitan) saya memiliki prinsip nyamankan dulu guru dan saya dalam bekerja. Guru nyaman, saya nyaman, dipastikan proses pembelajaran pun nyaman, dan memerdekakan. Adapun program kerja, pelan namun pasti dilaksanakan secara bertahap. Seperti halnya program supervisi berbasis lesson study adalah salah satu langkah awal membina satuan pendidikan dalam proses pembelajaran. 


Supervisi berbasis lesson studi merupakan bentuk pelayanan dan pembinaan profesi guru yang berbasis lesson study, yakni pembinaan profesi yang berkelanjutan, kolaboratif, dan mutual learning atau saling belajar. Berangkat dari pemikiran bahwa tak ada pembelajaran yang sempurna, maka supervisi berbasis lesson study menjadi salah satu pilihan dan solusi terbaik. 


Dalam pelaksanaannya, saat supervisi salah seorang guru yang disupervisi (guru model dalam lesson study) saat pembelajaran diobservasi (oven lesson) oleh kepala sekolah dan semua guru atau minimal dua tiga orang guru. Sebelum pelaksanaan, guru model menyiapkan RPP yang akan disajikan, serta dikemukakan kepada semua guru apa yang akan sisajikan. Setelah selesai pembelajaran ( pelaksanaan oven lesson) diadakan refleksi pembelajaran, dengan refleksi pertama diserahkan pada guru model. Kepala sekolah dan guru lain, saat mereflleksi  tidak diperkenankan untuk menggurui guru model, tetapi berbicara sekitar 1) apakah siswa belajar? ; 2) bagaimana mereka belajar? ; 3) adakah siswa yang ridak belajar;  dan 4) mengapa siswa tidak belajar?  


Dengan demikian, supervisi berbasis lesson studi adalah supervisi yang dalam prosesnya melalui tiga tahapan, yakni satu, merencanakan (pembuatan RPP, diskusi, dsb) yang disebut        Plan. Dua, melaksanakan pembelajaran dengan observasi langsung (open lesson) terhadap guru model (Do). Tiga, merefleksi hasil kegiatan open lesoon  (See). 


Dengan pelaksanaan supervisi berbasis lesson study saya hanya ingin satu RPP dari setiap guru dalam satu semester. RPP yang betul-betul disiapkan sebagai rancangsn pembelajaran, bukan sekadar mengunduh RPP dari yang lain. RPP yang disiapkan berdasarkan materi yang ada pada semester yang bersangkutan. 


Luar biasa, pelaksanaan supervisi berbasis lesson studi. Mulai dari Guru model Pak Deni, Bu Aini, Pak Indra, Bu Arista, Pak Sutisna, Pak H. Agus, Bu Yuyun, sampai dengan Bu Hani. Pada semester genap terlaksana enam guru model. Di semester ganjil saat ini,  hanya terlaksana dua guru model sehubungan dengan padatnya kegiatan dan permulaan  pelaksanaan Implementasi  Kurikulum Merdeka (IKM). 


Pelaksanaan supervisi berbasis lesson study telah berdampak pada proses pembelajaran. Pembelajaran mulai bergerak lebih baik, lebih kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang mulai menyamankan siswa, beefokus pada siswa, dan meningkatkan kemandirian belajar siswa. Inilah tujuan supervisi berbasis lesson study, berdampak pada kemampuan guru dalam pembelajaran, kinerja, dan prestasi belajar siswa secara menyuluruh. Semoga! 


Pengandaran, 9 Desember 2023

Catatan harian kepala sekolah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran dari Kedatangan Seekor Kucing Sakit

YANG BAPAK TANAMKAN